Nama :ASTRI WAHYUNI
NIM : 12709251044
SILSILAH FILSAFAT
Dengan berbagai aliran
yang ada, pendapat yang berbeda, ilmuan yang berbeda, pola pikir yang berbeda,
filsafat berkembang dari tahun ke tahun dan semakin besar sampai hari ini yang
kita kenal dengan ilmu filsafat. Dan sama-sama kita ketahui bahwa sejarah munculnya
filsafat itu berasal dari daerah Yunani,
serta merta menimbulkan pertanyaan dalam
benak saya MENGAPA filsafat itu muncul di daerah yunani? Kenapa tidak di daerah
lain saja? Kira-kira apa ya sebabnya? Setelah membaca dan mempelajari sejarah
dan aliran filsafat saya mengerti mengapa filsafat muncul di daerah yunani. Hal
tersebut disebabkan karena disana tidak mempersoalkan perbedaan satus sosial,
berbeda dengan Mesopotamia dan Babilonia. Persoalan yang pertama kali muncul
saat itu adalah persoalan kehidupan menyangkut bagaimana asal muasal jagat raya
atau alam semesta ini. Mereka menjawab hanya bergantung pada mitos, legenda,
kepercayaan dan agama sebagai bentuk keyakinan. Sekitar abad ke-7 SM, di yunani
mulai mencari jawaban yang rasional. The Greek Miracle, ada tiga faktor yang
menjadi latar belakang Yaitu: Pertama, mitos bangsa yunani. Kedua, kesusaateraan
yunani, dan yang ketiga pengaruh ilmu pengetahuan. (K. Bertens. 1990)
yang kemudian filsafat berkembang dan memiliki 4 klasifikasi yaitu :
yang kemudian filsafat berkembang dan memiliki 4 klasifikasi yaitu :
1.
Filsafat
Klasik
2.
Filsafat
Pertengahan (Renaisan)
3.
Filsafat
Modern
4.
Filsafat
Kontemporer
Diawali dengan hadirnya Filsafat Alam yamg
dipelopori oleh Thales (624-545
SM) lahir di Miletus, yunani. Thales menyatakan zat utama yang menjadi sumber semua
kehidupan adalah air. Juga disebut sebagai madshab Milesian. Kemudian diikuti
munculnya Anaximander (610-546 SM), ia adalah murid thales serta tokoh kedua Madzhab
Milesian. Anaximander menyatakan Segala sesuatu berasal dari subtansi yang
asali, tapi bukan air melain kan “tak terbatas abadi dan tak mengenal usia serta
melingkupi seluruh dunia. Anaximenes (585-528 SM) asal usul dunia adalah udara
dan Pythagoras (582-496 SM) pemikirannya lebih dikenal dengan teorema serta
menganggap dunia ini selalu berkaitan dengan matematika artinya semua dapat
diprediksi. Banyak sekali ilmuan yang muncul dengan berbagai pandangan mengenai
kehidupan ini. Filusuf terakhir yang masuk dalam klasifikasi ini adalah
democritos. Zaman Keemasan: Sokrates, Plato dan Aristoteles
Socrates (470-399 SM) lahir di Athena, filsuf pertama dari tiga ahli filsafat besar di Yunani, yaitu Socrates, Plato, dan Aristoteles. Perhatian Socrates sama dengan Shopis yaitu manusia, tapi bedanya kalau Shopis ketika mengajarkan pengetahuannya selalu memungut bayaran, Socrates malah sebaliknya tidak pernah meminta bayaran ataupun memungut bayaran dari murid-muridnya. Shopis berarti sarjana dan cendekiawan. Pada abad 4 SM sudah tidak disebut Shopis lagi melainakan dengan sebutan filosof, filsuf. Sebutan Shopis itu dipakai untuk guru yang berkeliling dari kota ke kota untuk mengajar.
Socrates (470-399 SM) lahir di Athena, filsuf pertama dari tiga ahli filsafat besar di Yunani, yaitu Socrates, Plato, dan Aristoteles. Perhatian Socrates sama dengan Shopis yaitu manusia, tapi bedanya kalau Shopis ketika mengajarkan pengetahuannya selalu memungut bayaran, Socrates malah sebaliknya tidak pernah meminta bayaran ataupun memungut bayaran dari murid-muridnya. Shopis berarti sarjana dan cendekiawan. Pada abad 4 SM sudah tidak disebut Shopis lagi melainakan dengan sebutan filosof, filsuf. Sebutan Shopis itu dipakai untuk guru yang berkeliling dari kota ke kota untuk mengajar.
Plato
(427-347 SM) lahir di Athena, pulau Aegia, ia murid sekaligus sahabat diskusi
Socrates yang juga adalah guru dari Aristoteles. Pemikirannya yang terpeting
adalah gagasan mengenai idea. Dalam falsafahnya ia menjelaskan, dunia ini
hanyalah bayangan dari dunia idea. Jelaslah kebenaran umum itu memang sudah
ada, bukan dibuat melainkan sudah ada di dalam idea. Selain dikenal dengan pemikir
juga sebagai sastrawan. Dunia realitas adalah dunia ide dan dunia inilah yang menjadi
model dunia pengalaman.
Filsafat abad
pertengahan lazim disebut filsafat skolastik. Kata tersebut diambil dari kata
schuler yang berarti ajaran atau sekolahan. Pasalnya, sekolah yang
diselenggarakan oleh Karel Agung mengajarkan apa yang diistilahkannya dengan
artes liberales. Meliputi mata pelajaran gramatika, geometria, arithmatika,
astronomi, musika dan dialektika. Pada abad skolastik disini berkisar pada abad
9-15 yang mempunyai corak khusus yaitu filsafat yang dipengaruhi agama. Perkembangan
filsafat Yunani hingga menyebar luas keberbagai bangsa diantaranya bangsa
Romawi.
Dengan
berbagai aliran, filsafat tumbuh dan berkembang menjadi ilmu yang besar dan telah
dipelajari oleh sebagian orang di dunia. Terbesit dalam pikiran saya, bagaiman
mungkin ahli filsafat mempunyai pendapat danpola pikir yang berbeda bahkan
bertentangan tetapi tetap digunakan pendapat mereka. Mungkin disinilah salah
satu kelebihan filsafat yang memberikan kebebasan kepada semua orang untuk berpikir
dan melakukan filsafat menurut pola pikirnya, agar kita tidak tersesat dalam
berfilsafat maka tetaplah pada keyakinan
pada Dzat Yang Maha Esa yaitu Allah SWT. Semoga masing-masing kita mampu
jadi yang terbaik, amin..
Pertanyaan :
1. Bisakah
filsafat itu bersatu dalam arti kata hanya ada satu aliran saja?
2. Jika
tidak bisa sebenarnya apa tujuan berfilsafat yang tidak bersatu itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar