Jumat, 11 Januari 2013

BERSAMA TAKEHOME KU TERSADAR



BERSAMA TAKEHOME KU TERSADAR
           
            Belajar, berinteraksi, berbincang dan mengerjakan segala tugas yang diberikan dosen itu biasa, tetapi kali ini beda. Betapa bermaknanya pertemuan dengan bapak dosen kami yaitu pak marsigit pada ujian filsafat ilmu, selain kami shock dengan butir soal yang diluar jangkauan pemikiran saya pribadi juga baru memahami betapa rendahnya pengetahuan saya dalam menyelesaikan tugas dan memaknai bagaimana mengerjakan tugas yang benar itu seperti apa. Disarankan bagi kita semua apabaila membuat tugas harus dari referensi yang ilmiah, nyaris saya belum pernah melakukan hal tersebut selama belajar bahkian setelah memasuki jenjang pendidikan pascasarjana.
            Bagi kebanyakan mahasiswa menyelesaikan tugas dengan cara yang diajarkan oleh bapak marsigit memang sulit, tapi seperti itulah cara kita menghargai diri kita sendiri karena tugas itu juga mencerminkan diri kita sendiri. Sudah cukup kah pengetahuan kita? Seberapa jauh kita mampu melakukan hal terbaik untuk mengerjakan tugas, berkarya dan memahami karya ilmiah itu sendiri. Saya tersadar diakhir pembelajaran, saya tersadar di akhir semester namu hal ini tidak membuat saya menyerah, insya Allah akan saya maksimalkan kemampuan ini untuk meningkatkan mutu pribadi dalam segala hal agar membawa dampak baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
            Sepintas saya teringat dengan syarat mutlak lulus perkuliahan filfasat, komen elegi haarus banyak, bermutu dan harus ikhlas. Mungkin bapak sudah mengerti bagaiman tertinggalnya saya dari syarat kelulusan tersebut, mungkin bagi beberapa orang hal ini bukan masalah tetapi bagi saya ini merupakan masalah yang harus dan cepat saya atasi. Berbuat banyak untuk menggapai hal yang diharapkan sangatlah lumrah, semoga dengan usaha maksimal saya dapat meraih ilmu yang sesungguhnya dan mengaplikasikannya dalam dalam kehidupan sehari-hari.
            Terimakasih saya ucapkan kepada bapak yang telah mengajarkan banyak hal bermanfaat dan hal baru yang telah kami ketahui, semangat perjuangan bapak patut dicontoh dan doakanlah kami jadi anak yang sukses dunia akhirat. Amiin...  untuk refleksi terakhir ini saya ucapkan terimakasih dan maafkan semua kekurangan serta kesalahan saya, semoga bapak sehat-sehat saja.

Pertanyaan:
1.    Bagaimanakah esensi kuliah yang sebenarnya pak?
2.    Bagaimana cara saya meningkatkan kemampuan dan menjadi pandai seperti bapak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar