BERSAMA
TAKEHOME KU TERSADAR
Belajar, berinteraksi, berbincang dan mengerjakan segala
tugas yang diberikan dosen itu biasa, tetapi kali ini beda. Betapa bermaknanya
pertemuan dengan bapak dosen kami yaitu pak marsigit pada ujian filsafat ilmu,
selain kami shock dengan butir soal yang diluar jangkauan pemikiran saya
pribadi juga baru memahami betapa rendahnya pengetahuan saya dalam
menyelesaikan tugas dan memaknai bagaimana mengerjakan tugas yang benar itu
seperti apa. Disarankan bagi kita semua apabaila membuat tugas harus dari
referensi yang ilmiah, nyaris saya belum pernah melakukan hal tersebut selama
belajar bahkian setelah memasuki jenjang pendidikan pascasarjana.
Bagi kebanyakan mahasiswa menyelesaikan tugas dengan cara
yang diajarkan oleh bapak marsigit memang sulit, tapi seperti itulah cara kita
menghargai diri kita sendiri karena tugas itu juga mencerminkan diri kita
sendiri. Sudah cukup kah pengetahuan kita? Seberapa jauh kita mampu melakukan
hal terbaik untuk mengerjakan tugas, berkarya dan memahami karya ilmiah itu
sendiri. Saya tersadar diakhir pembelajaran, saya tersadar di akhir semester
namu hal ini tidak membuat saya menyerah, insya Allah akan saya maksimalkan
kemampuan ini untuk meningkatkan mutu pribadi dalam segala hal agar membawa dampak
baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Sepintas saya teringat dengan syarat mutlak lulus
perkuliahan filfasat, komen elegi haarus banyak, bermutu dan harus ikhlas. Mungkin
bapak sudah mengerti bagaiman tertinggalnya saya dari syarat kelulusan
tersebut, mungkin bagi beberapa orang hal ini bukan masalah tetapi bagi saya
ini merupakan masalah yang harus dan cepat saya atasi. Berbuat banyak untuk
menggapai hal yang diharapkan sangatlah lumrah, semoga dengan usaha maksimal
saya dapat meraih ilmu yang sesungguhnya dan mengaplikasikannya dalam dalam
kehidupan sehari-hari.
Terimakasih saya ucapkan kepada bapak yang telah
mengajarkan banyak hal bermanfaat dan hal baru yang telah kami ketahui,
semangat perjuangan bapak patut dicontoh dan doakanlah kami jadi anak yang
sukses dunia akhirat. Amiin... untuk refleksi
terakhir ini saya ucapkan terimakasih dan maafkan semua kekurangan serta
kesalahan saya, semoga bapak sehat-sehat saja.
Pertanyaan:
1. Bagaimanakah
esensi kuliah yang sebenarnya pak?
2. Bagaimana
cara saya meningkatkan kemampuan dan menjadi pandai seperti bapak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar